HELLO, I'M DINDA :) THIS IS MY OFFICIAL PAGE. THANK'S FOR VISITTING MY PAGE. ENJOY!

Tuesday, May 8, 2012

Depresan - Narkotika

Ini sebenernya tugas biologi, tapi aku masukin ke sini deh, semoga bs bermanfaat yah:)
Ini ngebahas tentang depresan.

Depresan adalah obat penenang yang tergolong pada kelompok obat yang disebut 'benzodiazepine'. Obat-obat ini diresepkan oleh para dokter untuk mengurangi stres, kecemasan, untuk membantu orang tidur dan kegunaan kedokteran lainnya. Biasanya obat-obat ini berbentuk kapsul atau tablet. Beberapa orang menyalahgunakan obat penenang karena efeknya yang memabukkan.
Berbagai nama lainnya: Valium, Rohypnol, Mogadon, Librium, Lexotan, Ativan, BK, Koplo, pil anjing dll.
Di Indonesia beberapa obat penenang, khususnya yang dibeli di jalanan, dibuat secara ilegal. Berarti bahwa bahan-bahan pembuat pil serta kemurniannya tidak dapat dikontrol. Hal ini berbahaya karena meningkatkan kemungkinan bahwa si pemakai telah menelan bahan-bahan yang akan menimbulkan pengaruh buruk.
Pengaruh obat penenang terhadap tiap orang berbeda-beda tergantung besarnya dosis, berat tubuh, umur seseorang, bagaimana obat tersebut dipakai dan suasana hati si pemakai. Downers (depresan) menurunkan fungsi pusat sistem syaraf secara keseluruhan dan pada akhirnya memberi efek sedasi, relaksasi otot, membuat penggunanya mengantuk, dan bahkan koma (bila digunakan berlebihan). Tidak seperti uppers, yang biasanya bekerja melalui pelepasan dan perangsangan zat-zat kimia syaraf perangsang alami tubuh, obat-obatan atau narkoba yang masuk dalam kelompok depresan memproduksi efek mereka melalui serangkaian proses biokimiawi pada berbagai tempat di otak dan tulang punggung. Beberapa depresan meniru cara kerja alami transmisi syaraf tubuh yang biasanya memberi rasa mengantuk atau inhibisi (misalnya endorfin, enkephalin, GABA), sementara yang lainnya langsung menekan/menurunkan area stimulator di otak. Tetapi ada juga yang bekerja dalam cara yang hingga kini belum dapat dipahami oleh para ilmuwan. Karena adanya variasi-variasi ini, depresan dikelompokkan menjadi beberapa kelas lagi berdasarkan penggunaan medisnya, kimianya, dan klasifikasi legalnya.
Dosis yang kecil memperlambat detak jantung dan pernafasan, menurunkan energi dan koordinasi otot, dan menumpulkan panca indera. Downers, khususnya opiat, dapat menyebabakan sembelit, mual, dan disfungsi seksual. Awalnya, dosis yang kecil dapat berfungsi seperti stimulan karena menurunkan inhibisi, tetapi dengan semakin banyak pemakaian dan semakin besar dosis yang dipakai, efek depresan secara menyeluruh mulai mendominasi, menumpulkan pikiran dan melambatkan tubuh. Jenis Downers tertentu juga dapat memunculkan eforia, atau suatu perasaan nyaman dan tenang.

Efek samping secara lansung depresan yang berlebihan adalah
  • Relaksasi/rasa santai.
  • Pusing dan bingung.
  • Berbicara tidak jelas atau tergagap.
  • Pandangan kabur dan berbayang.
  • Hilangnya daya ingat jangka pendek.
  • Mabuk yang serupa dengan mabuk alkohol. 
  • Pemakaian dosis tinggi dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran atau koma.


Akibat pemakaian depresan dalam jangka waktu yang panjang


  • Peningkatan berat badan
  • Sulit tidur. 
  • Nafsu makan lebih besar.
  • Kehilangan ingatan.
  • Sulit berpikir.
  • Perubahan kepribadian.
  • Gangguan seksual.
  • Gangguan menstruasi pada wanita 
Ketergantungan

Ketergantungan fisik dan psikologis dapat timbul setelah beberapa bulan pemakaian obat penenang. Pemakai yang tergantung secara psikologis merasa bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa obat penenang. Ketergantungan fisik timbul ketika tubuh seorang pemakai menyesuaikan diri dengan obat penenang.

Ragam macam depresan adalah

1. Opioda/Opiat, yaitu zat baik yang alamiah, semi sintetik maupun sintetik yang diambil dari pohon poppy (papaver somniferum). Opiat (narkotika) merupakan kelompok obat yang bersifat menenangkan saraf dan mengurangi rasa sakit. Turunan Opioda/opiat adalah:
                       a. Opium yang diambil dari getah pohon poppy yang dikeringkan dan ditumbuk menjadi serbuk /bubuk berwarna putih

                       b. Morfin dibuat dari hasil percampuran antara getah pohon poppy (opium) dengan bahan kimia lain. Jadi semi sintetik. Dalam dunia kedokteran, zat ini dipakai untuk mengurangi rasa sakit. Tetapi karena efeknya yang negatif, maka penggunaannya diganti dengan obat-obatan sintetik. Morfin digunakan dalam pengobatan medis karena dapat menawarkan rasa nyeri, dapat menurunkan tekanan darah, dapat menimbulkan efek tidur. Pengaruh fisik morfin adalah mual, mengecilnya pupil mata, beratnya rasa kaki, gatal-gatal pada muka dan hidung, seringnya menguap, panas pada perut, berkeringat, berkurangnya pernafasan, merinding, dan menurunnya suhu badan. Efek psikologis yang terasa adalah mengantuk, terganggunya fungsi mental, berkurangnya nafsu makan dan seks, apatis, dan sulit berkonsentrasi. Morfin juga menghilangkan rasa cemas dan takut.

                       c. Heroin diambil dari morfin melalui suatu proses kimiawi. Heroin tidak dipakai di dunia kedokteran karena menimbulkan efek ketergantungan yang sangat berat, dan kekuatannya jauh lebih besar daripada morfin. Jumlah yang sedikit saja sudah menimbulkan efek. Heroin biasa berbentuk bubuk berwarna agak kecoklatan. Turunan heroin yang sekarang banyak dipakai adalah Putaw yang mengakibatkan ketergantungan sangat berat bagi pemakainya. Heroin biasanya digunakan dengan cara menyuntik melalui pembuluh darah (berbeda dengan morfin) karena efeknya jauh lebih cepat terasa dan lebih lama tertahan. Ada pula yang menggunakannya dengan cara menghirup lewat hidung. Seperti morfin, heroin dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi kecemasan , menenangkan dan memberikan rasa aman. Seperti opiat lainnya, heroin menimbulkan toleransi, ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis.
Heroin / Putauw
  • Heroin adalah obat yang sangat keras dengan zat adiktif yang tinggi berbentuk serbuk, tepung, atau cairan.
  • Heroin “menjerat” pemakainya dengan cepat, baik secara fisik maupun mental, sehingga usaha mengurangi pemakaiannya menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang luar biasa
  • Gejala-gejala yang muncul dalam usaha berhenti memakai heroin berupa rasa sakit disertai kejang-kejang, kram di perut disertai rasa seperti akan pingsan, menggigil dan muntah-muntah, keluar ingus, mata berair, tidak ada nafsu makan, dan kehilangan cairan tubuh
  • Salah satu jenis heroin yang popular adalah “putauw” yaitu heroin dengan kadar lebih rendah (heroin kelas lima atau enam) yang berwarna putih. Jenis heroin ini dikenal dengan berbagai nama : putauw, putih, bedak, PT, white, etep, dll
                        d. Kokain dan berbagai turunan morfin. Kodein banyak dipakai dalam dunia kedokteran antara lain untuk menekan batuk (antitusif) dan penghilang rasa sakit (analgetik). Karena efeknya bisa mengakibatkan ketergantungan maka penggunaan obat-obatan ini masih diawasi oleh lembaga-lembaga kesehatan. Metadon, jenis opiat sintetika, dengan kekuatan seperti morfin, tetapi gejala putus obat tidak sehebat morfin, sehingga metadon digunakan dalam pengobatan pecandu morfin, heroin, dan opiat lainnya.

2. Alkohol, adalah cairan yang mengandung zat Ethyl-alkohol. Alkohol digolongkan sebagai NAPZA karena mempunyai sifat menenangkan sistem syaraf pusat, mempengaruhi fungsi tubuh maupun perilaku seseorang, mengubah suasana hati dan perasaan. Alkohol bersifat menenangkan, walaupun juga dapat merangsang. Alkohol mempengaruhi sistem syaraf pusat sedemikian rupa sehingga kontrol perilaku berkurang. Efek alkohol tidak sama pada semua orang, melainkan sangat dipengaruhi oleh faktor fisik, mental, dan lingkungan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa bahaya alkohol jauh lebih besar daripada obat lainnya. Hal ini ada benarnya juga, karena dibandingkan obat-obatan lain alkohol mempunyai sifat sebagai berikut: merangsang, menenangkan, menghilangkan rasa sakit, membius, membuat gembira. Apabila ketergantungan sudah terjadi, keadaan ini secara lebih khusus disebut alkoholisme Menurut beberapa ahli, alkohol merupakan zat psikoaktif yang paling berbahaya.

3. Sedativa atau sedatif-hipnotik merupakan zat yang dapat mengurangi fungsi sistem syaraf pusat. Sedativa dapat menimbulkan rasa santai dan menyebabkan ngantuk (sering disebut obat tidur). Biasanya sedativa digunakan untuk mengurangi stress atau sulit tidur. Karena toleransi dan ketergantungan fisik, maka gejala putus obat bisa jauh lebih hebat daripada putus obat dengan opiat. Zat-zat ini juga mudah membuat ketergantungan psikologis. Secara farmokologi sedativa dapat dibedakan antara barbiturat dan bukan barbiturat. Barbiturat adalah jenis obat sintetik yang digunakan untuk membuat orang tidur, mengurangi rasa cemas, dan mengontrol kekejangan, mengurangi tekanan darah tinggi. Beberapa jenis barbiturat yang sering disalahgunakan adalah: Dumolid, Rohypnol, Magadon, Sedatin, Veronal, Luminal. Non-narbiturat, contohnya Methaqualone yang berbentuk pil putih (misalnya Mandrax/MX). Sedativa bisa mengakibatkan koma bahkan kematian bila dipakai melebihi takaran.

4. Trankuiliser atau obat penenang mula-mula dibuat untuk menenangkan orang tanpa membuat orang tidur, sebagai pengganti berbiturat yang dianggap menimbulkan efek samping. Dalam bahasa sehari-hari obat ini disebut sebagai obat penenang untuk menghilangkan kecemasan tanpa menimbulkan rasa ingin tidur. Trankuiliser Mayor antara lain digunakan untuk mengobati orang sakit jiwa agar dapat menenangkan (contoh : largactil, serenal, laponex, stelazine) . Trankuiliser Minor digunakan untuk mengurangi kecemasan dan memberikan ketenangan pada orang yang menderita stress, gangguan neurosa atau gangguan psikosomatis. Secara farmakologi, ada 3 kelompok trankuiliser mayor, yaitu benzodiazepin, meprobamate, dan antihistamin. Golongan benzodiazepin termasuk golongan yang paling banyak disalahgunakan (contoh : Activan, Mentalium, Diazepin, Frisium, Sedatin (BK), Lexotan, Valium). Dibandingkan sedativa, trankuiliser dianggap kurang berbahaya, tetapi bila dicampur dengan alkohol, akan sangat berbahaya.

Contoh Gambar:

1. Opium:





2. Morfin:




3. Heroin:




4. Kokain:




5. Alkohol:




6. Sedativa:




7. Trankuilliser:




DEPRESAN - NARKOTIKA:


10 comments:

  1. Makasih kak. Bermanfaat banget buat ngerjain tugas :)

    ReplyDelete
  2. Hehe .. Ijin copas ye diedit dan diringkas dikit, presentasi pun jadi :v cendil deh .. Arigato...

    ReplyDelete
  3. cara menurunkan dosis gmn caranya

    ReplyDelete
  4. saya mengalami teloransi dosis...gmn caranya untuk menurunkan dosis tersebut tolong pencerahannya....

    ReplyDelete
  5. sumpah ini lengkap banget, thanks ya :)

    ReplyDelete
  6. Thankyou, it is very helping

    ReplyDelete